Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sleman menggelar kegiatan sosialisasi pengawasan partisipasi
masyarakat pada Pemilu 2014 kepada OMS(organisasi Masyarakat Sipili) dan Calon
Pemilih Pemula dari kalangan Pelajar SMA/SMK/MA se Kabupaten Sleman,
Sabtu (23/11).
Kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakem ini,sengaja digelar guna meningkatkan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penyelenggaraan Pemilu yang sudah di depan mata, khususnya oleh Organisasi Masyarakat (OMS) dan kalangan Pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakem ini,sengaja digelar guna meningkatkan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penyelenggaraan Pemilu yang sudah di depan mata, khususnya oleh Organisasi Masyarakat (OMS) dan kalangan Pendidikan.
Ketua Panwaslu Sleman, Sutoto Jatmiko
menyebutkan, sosialisasi ini dimaksudkan dalam upaya memberikan pemahaman terkait pentingnya
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2014 serta meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu.Adapun keterlibatan OSIS SMA/SMK/MA dalam kegiatan ini juga dimaksudkan
sebagai pendidikan Politik bagi Calon Pemilih Pemula. Menurutnya,
dalam
melakukan pengawasan, Panwaslu selalu mengedepankan aspek pencegahan, sebelum pelanggaran Pemilu itu terjadi.
"Keberhasilan Pengawas Pemilu dalam mengawasi proses dan tahapan Pemilu 2014 tidak diukur dari banyaknya pelanggaran yang ditindak, tapi seberapa seberapa potensi pelanggaran yang dapat dicegah," Oeh karena itu peran serta masyarakat untuk ikut bersama mengawasi Pemilu, terlebih keterlibatan Kalangan muda ini memiliki arti yang besar, sehingga Pemilu berjalan dengan tertib dan lancar dan dapat diminimalisir berbagai pelanggaran yang mungkin terjadi," kata Sutoto.
Dalam sosialisasi partisipasi pengawasan Pemilu yang dilaksanakan di aula SMA Negeri Pakem tersebut diikuti kurang lebih 175 orang terdiri dari Perwakilan OSIS, Guru PPKKN dan Kepala SMA/SMK/MA se Kabupaten Sleman juga melibatkan Organiasi Masyarakat Sipil (OMS) dan OKP yang ada di Kabupaten Sleman.
Adapun sebagai nara sumber dalam sosialisasi ini adalah Sutoto Jatmiko selaku Ketua Panwaslu Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, M.S.I dan Elis Winarni, S.H. dari anggota panwaslu Sleman.
Salah seorang narasumber dari Panwaslu Sleman M.Abdul Karim Mustofa menegaskan, Pemilu berkualitas ditentukan sejumlah indikator. Diantaranya ditandai dengan tingginya tingkat partisipasi pemilih, berkurangnya pelanggaran Pemilu, serta penyelenggaraan Pemilu yang berjalan secara kondusif, aman tertib dan lancar.Di samping itu, Pemilu yang berkualitas juga dapat diukur dari sedikitnya jumlah suara yang tidak sah, termasuk calon yang terpilih adalah benar-benar pilihan masyarakat.
melakukan pengawasan, Panwaslu selalu mengedepankan aspek pencegahan, sebelum pelanggaran Pemilu itu terjadi.
"Keberhasilan Pengawas Pemilu dalam mengawasi proses dan tahapan Pemilu 2014 tidak diukur dari banyaknya pelanggaran yang ditindak, tapi seberapa seberapa potensi pelanggaran yang dapat dicegah," Oeh karena itu peran serta masyarakat untuk ikut bersama mengawasi Pemilu, terlebih keterlibatan Kalangan muda ini memiliki arti yang besar, sehingga Pemilu berjalan dengan tertib dan lancar dan dapat diminimalisir berbagai pelanggaran yang mungkin terjadi," kata Sutoto.
Dalam sosialisasi partisipasi pengawasan Pemilu yang dilaksanakan di aula SMA Negeri Pakem tersebut diikuti kurang lebih 175 orang terdiri dari Perwakilan OSIS, Guru PPKKN dan Kepala SMA/SMK/MA se Kabupaten Sleman juga melibatkan Organiasi Masyarakat Sipil (OMS) dan OKP yang ada di Kabupaten Sleman.
Adapun sebagai nara sumber dalam sosialisasi ini adalah Sutoto Jatmiko selaku Ketua Panwaslu Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, M.S.I dan Elis Winarni, S.H. dari anggota panwaslu Sleman.
Salah seorang narasumber dari Panwaslu Sleman M.Abdul Karim Mustofa menegaskan, Pemilu berkualitas ditentukan sejumlah indikator. Diantaranya ditandai dengan tingginya tingkat partisipasi pemilih, berkurangnya pelanggaran Pemilu, serta penyelenggaraan Pemilu yang berjalan secara kondusif, aman tertib dan lancar.Di samping itu, Pemilu yang berkualitas juga dapat diukur dari sedikitnya jumlah suara yang tidak sah, termasuk calon yang terpilih adalah benar-benar pilihan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar