Pemenuhan hak warga dalam Pemilihan Umum 2014 sedikit berubah.
Salah
satu perubahan ada pada pencentangan kertas suara, yang pada Pemilu
2009 digunakan, tak akan dipakai lagi pada Pemilu 2014, dan dikembalikan
lewat pencoblosan.
"Pemberian hak suara tidak lagi dilakukan
dengan cara mencentang, tapi kembali dengan cara mencoblos," ujar
komisioner KPU Ida Budhiati dalam siaran pers yang diterima
Tribunnews.com di Jakarta, Kamis (27/6/2013) malam.
Sigit
Pamungkas, komisioner KPU lainnya menambahkan, sosialisai yang perlu dan
penting bagi masyarakat atau pemilih, adalah datang menggunakan hak
suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut Sigit, pemilih
diminta tak hanya datang ke TPS, tapi harus mengetahui betul kenapa
mereka mendatangi TPS. Karena, partisipasi pemilih dalam memberikan hak
suaranya sangat menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.
Karena
itu, pemilih juga harus memahami dan mengerti betul kualitas calon yang
mewakili mereka di kedewanan. Kualitas penyelenggaraan negara, sangat
ditentukan kualitas para pemimpin yang dipilih oleh masyarakat lewat
pemilu.
Untuk meningkatkan sosialisasi ke tengah-tengah
masyarakat, tutur Sigit, dalam waktu dekat KPU juga akan melaunching
relawan demokrasi sehat. Mereka berasal dari anggota masyarakat yang
memiliki komitmen sama dengan KPU, untuk mewujudkan pemilu lebih baik.
"Mereka akan menjadi agen sosialisasi KPU di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Kepada peserta pemilu yakni partai politik, calon anggota legislatif, dan pemangku kepentingan lain seperti masyarakat, pemerintah, swasta, pegiat pemilu, pemantau, serta organisasi kemasyarakatan, diminta menciptakan suasana kondusif dalam penyelenggaraan semua tahapan pemilu.
Kepada peserta pemilu yakni partai politik, calon anggota legislatif, dan pemangku kepentingan lain seperti masyarakat, pemerintah, swasta, pegiat pemilu, pemantau, serta organisasi kemasyarakatan, diminta menciptakan suasana kondusif dalam penyelenggaraan semua tahapan pemilu.
"Mari
sama-sama kita ciptakan suasana yang kondusif untuk penyelenggaraan
pemilu yang berkualitas pada Pemilu 2014," ajak Ketua KPU Husni Kamil
Manik.
Husni mengajak peserta pemilu mematuhi semua peraturan yang
telah ditetapkan KPU dalam pelaksanaan tahapan pemilu. KPU mengajak
semua elemen bersama mencegah kecurangan, menjauhi politik
transaksional, serta intimidasi dan kekerasan.
"Kita buktikan bahwa kita semua mampu menghadirkan pemilu yang aman, damai, lancar, dan berkualitas," tuturnya.
Husni
juga mengingatkan penyelenggara pemilu di semua tingkatan, provinsi dan
kabupaten/kota, untuk menjaga integritas dan netralitasnya. Karena,
komitmen mereka untuk penyelenggaraan pemilu jujur dan adil, akan
menutup ruang bagi peserta pemilu yang berbuat curang. (*)
Sumber : Tribun News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar